Wednesday 11 August 2010

Sedikit Catatan Perjalanan

Selat Mentawai, 26 Februari 2010 01.56
Kurang lebih 9 jam kapal ini sudah bergerak dari Pelabuhan Muara menuju Pelabuhan Pokai,
aku terbangun dari tidurku, kukenakan jaket yang sebelumnya masi tersimpan rapi di backpack, menuju buritan kapal seorang diri, untuk menikmati sisa perjalanan kapal ini.
Malam ini ombak cukup tenang, meski angin laut berulang kali merasuk poripori kulit yang sudah terbungkus dua lapis pakaian ini, belum lagi rintikan hujan yang turun mencoba membasahi selasar kapal ini.
Ditemani sebatang rokok dan sebotol air putih, aku mencoba mengingat-ingat obrolan sore tadi dengan dua orang sahabatku, serta Pak Yoto Widodo, salah seorang mahasiswa S3 di salah satu perguruan tinggi negeri Jogjakarta, yang akan menjadi partner kerjaku di Desa Malancan, Kec. Siberut Utara, Kab. Kep. Mentawai nanti.
Karakternya cukup tenang, cenderung pendiam, serta tidak terlalu banyak kata-kata yang meluncur dari bibirnya.
Tapi tidak sore tadi, ketika kami mendengar beliau adalah salah seorang sarjana lulusan filsafat, kami 'memaksa' beliau untuk banyak bercerita tentang jurusan beliau sewaktu sarjana dulu


Aku dan sahabat-sahabatku memang senang berdiskusi, membicarakan hal-hal sepele yang sering kali bagi kebanyakan orang tidak penting untuk dibicarakan; tapi ternyata ini tidak sebatas apa yang dibahas, juga bukan hanya tentang tema yang didiskusikan, tapi lebih bagaimana kami berpikir dan mengapa kami berpikir; seperti yang diucapkan René Descartes -seorang filsuf kelahiran Perancis di akhir abad ke-15 yang dikenal sebagai penemu filsafat modern- "Cogito erga sum" yang berarti "Aku berpikir maka aku ada",

Dan untuk aku yang cukup menyenangi dan sedikit mendalami filsafat, sedikit banyak mengetahui tujuan dari ilmu ini sore tadi, bahwa menurut Yoto Widodo bahwa tujuan dari mempelajari filsafat yaitu bukan melulu tentang apa-apa yang dipelajari, namun lebih penting menjadikan kita pribadi yang memiliki pola pikir yang luas, tidak melihat masalah hanya dalam satu sudut pandang, tidak emosional dan tidak cepat dalam mengambil kesimpulan.
Sebuah jawaban yang sungguh aku cari setelah aku berhenti pada pemikiran : bahwa sering kali hal-hal yang aku tanyakan sesungguhnya adalah hal-hal yang tak terjawab, tapi ternyata bukan di mana menemukan jawabannya esensinya, bukan pula tentang jawabannya, melainkan lebih kepada prosesnya, proses berpikir kita.
***


Padang, Sumatera Barat, 4 Maret 2010, kantor HPH PT.SSS
Selesai sudah 7 hari perjalananku di Pulau Siberut Utara, setelah menempuh perjalanan pulang bersama KM. Pulau Simasin selama ± 5 jam menuju Pulau Siberut Selatan, sebelum 630 menit berikutnya menuju Pelabuhan Muara, Padang.
Malam ini aku dan kawan-kawan akan segera melanjutkan perjalanan kembali ke tanah Jawa.

Seperti itulah sebuah perjalanan, selalu mengajarkan kita untuk melihat lebih luas sisi lain kehidupan -terutama sudut-sudut yang tak terjamah oleh mata dan kamera, menjadikan kita lebih kuat dalam hati, bersabar dalam ucapan, serta menuntun kita untuk pantang berkeluh kesah,

Semoga bermanfaat, dan

Sampai berjumpa kembali :D

No comments:

Post a Comment